Tuesday, December 1, 2015

TAHU TEK MANTAP JOS

Indonesia memang surganya kuliner, Surabaya, Jawa Timur selain dikenal sebagai kota pahlawan juga memiliki berbagai macam makanan khas yang enak dan lezat. Salah satunya Tahu Tek, kalian tahu apa tidak kenapa dinamakan Tahu Tek? Konon makanan ini dulu dijajakan secara berkeliling, dan sebagai penanda kehadirannya si penjual biasanya memukul-mukul wajannya dengan sutil hingga menghasilkan bunyitek tek tek”. Ada juga versi lain yang mengatakan bahwa nama Tahu Tek ini diambil dari suara gunting yang digunakan untuk memotong-motong bahan baku Tahu Tek.

Penjual memotong lontong, tahu, telor, menggunakan gunting. Sekali lagi, GUNTING. Unik bukan? Mungkin filosofi menggunakan gunting adalah mempermudah pengerjaan penyajian di antara pembeli yang banyak, karena makanan ini sangat terjangkau, lebih khusus lagi untuk para anak kos.

Bahan-bahan

3 sendok makanKacang Tanah
1 sendok tehPetis Udang
1/2 siungBawang Putih
3 batangCabe Rawit
1 butirTelur Ayam
3 buahTahu
secukupnyaTimun
secukupnyaTauge
secukupnyaBawang Goreng (Bawang Merah)
secukupnyaKecap Manis
secukupnyaLontong
secukupnyaGaram


Langkah

  1. Ulek kacang goreng, bawang putih, cabe rawit dan garam. Campurkan petis ke dalam kacang yang sudah dihaluskan hingga merata. Campurkan kecap secukupnya.
    +
    • Potong lontong dan tahu dengan bentuk kotak. Potong telur sesuai selera. Biasanya, lontong, tahu dan telur dipotong pake gunting (makanya bunyinya tek tek tek trus dinamain tek tek
      +
      • Tambahkan kecambah dan timun diatas potongan lontong, tahu dan telur.
        +
        • Siram dengan saus kacang. Taburkan bawang goreng. Siap disajikan.

        Thursday, May 24, 2012

        Profile Ayah

        Biodata Papa
               Nama                    :               Hanip Suprapto
               TTL                         :               TulungAgung, 26 september 1965
               Umur                    :               46
               Cita-Cita               :               menjadi seorang pengusaha yang sukses
               Profesi                  :               Marketing Manager
               Riwayat sekolah :              SD pasir, SMP 1 TulungAgung, SMUBOY (SMU 1 boyolangu), Universitas Brawijaya fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi.
        Apa alasan memilih papa?
        Saya memilih ayah saya karna saya menyukai cara mendidik beliau yang dengan santai dan Take it Easy. Beliau tidak pernah terlalu memaksa dan selalu bercanda sehingga membuat semua yang ada di dekatnya tertawa.
        Cita-Cita
        Sejak kecil, papa saya ingin menjadi seorang pengusaha yang sukses. Maka dari itu, beliau rajin belajar, dan kerja keras.
        Contoh kerja kerasnya yaitu papa selalu naik sepeda dari rumah ke sekolahnya yang berjarak 5 kilometer setiap hari, pulang pergi. Contoh rajin belajarnya yaitu dibuktikan dengan berhasil masuk ke sekolah yang notabenenya favorite pada zaman itu.

        Pekerjaan
        Dari tahun 2004 – sekarang, papa saya bekerja di PT. Kangean Energy Indonesia menjabat sebagai Marketing Manager. Kantornya bertepatan Gedung Wisma Mulia, jln. Gatot Subroto, Jakarta Pusat.
        Karena kantornya di jakarta, papa pulang pergi Jakarta-Surabaya tiap minggunya. Biasanya papa pulang ke Surabaya setiap Jum’at Malam sampai Minggu malam. Kemudian dari Minggu malam sampai Jum’at malam papa di Jakarta.
        Harapan Untuk Saya
        Agar menjadi Orang yang sukses. Dengan begitu bisa menjadi seseorang yang terpandang.
        Agar bisa menjadi orang yang sukses. Saya harus Rajin Belajar, Kerja keras, Rajin beribadah, Berdoa, Menghormati orang tua, dan menyayangi saudara.
        Berikut ini adalah kumpulan foto papa saya


        SENI RUPA HORAYYY

        tugas Photoshop



        Untuk menggabungkan 2 layer seperti pada gambar diatas, berikut ini langkah-langkahnya
        1.   1.    Buka Program Photoshop
        2.       2.    Buka foto yang akan diedit. Satu sebagai background, lainnya sebagai foto objek yang akan digabungkan.
        3.      3.    Crop foto objek hingga tidak terlihat bagian background foto tersebut
        4.      4.            Drag and drop potongan foto tersebut pada foto background.
        5.      5.     Sesuaikan gambar objek dengan background baru.
        6.     6.            Setelah sesuai, save file dengan tekan Ctrl + S

        Nebula dalam 2 mei


        Berikut ini adalah salah satu karya dari saya dan teman saya
        Nebula Dalam 2 Mei

        Ini hanyalah sebuah kisah sederhana. Kisah seorang anak manusia yang berusaha menyelami arti makna dari sebuah opera panjang yang bernama kehidupan. Dimana Sang Sutradara Kehidupan-lah yang Berkuasa dan Menentukan jalan ceritanya.
        Ini hanyalah kisah sederhana. Kisah tentang arti makna perjuangan, yang sebagaimana tak akan pernah habis, hingga ajal mejemput.
        Ini hanyalah kisah sederhana. Kisah seorang anak manusia, yang berusaha untuk menjadi bintang yang bersinar paling kuat diantara lainnya. Namun tanpa orang lain tahu, bintang yang paling bersinar diantara lainnya, memancarkan energi lebih banyak. Sehingga harus lebih dulu meredup dan bersiap menjadi nebula.

        ***

        Pagi ini datang terlalu cepat, seakan bel pengingat masa lalu itu pun berdentang. Seperti tahun-tahun yang lalu, aku belum siap menghadapinya. Dan mungkin akan selalu tidak siap. Kupaksa berdiri dari kasur, memasuki kamar mandi dan bersiap untuk berangkat. Hari ini akan menjadi hari yang berat, kupaksakan.
        Seorang wanita yang sedang sibuk di dapur, menoleh atas kehadiranku
        “siap untuk hari ini?”
        Aku tersenyum “kita sudah melewati hari ini bertahun-tahun..”
        Dia membalas senyum “mungkin..”
        Aku hanya membalasnya dengan tersenyum, lantas bergegas membenahi diri.
        Hari ini adalah hari pendidikan nasional, seperti sekolah-sekolah lainnya, hari ini diawali dengan upacara sebagai peringatan. Setelah selesai, aku bergegas menuju kelas yang akan ku ajar.
        Selamat pagi anak-anak” sapaku dengan ceria, seperti biasanya.
        Pagi paaaak” jawab mereka serentak, tak kalah ceria nya denganku. Kata murid-muridku, aku adalah salah satu guru yang mereka kagumi. Belajar apa kita hari ini?” tanyaku, karena materi semester ini habis lebih cepat.
        bukannya semua materi sudah habis pak? ” kata Gracia salah satu muridku.
        Aku merengut sejenak, menimbang-nimbang. Hmm bagaimana kalau kita belajar tentang arti kehidupan?” Aku bisa mendengar sebagian murid-muridku bersorak sambil merapikan tempat duduknya untuk mendengarkan ceritaku, sebagian juga ada yang menggeram bosan. Sementara, mataku membuta. Terlihat siluet-siluet dimana kenangan pahit dan manis berkelebat dan mulai mengingat-ingat lembaran-lembaran perkamen tua yang di sebut masa lalu. Dan buku biru itu seakan terbuka lebar-lebar dalam benakku...



        ***
         1 Januari, 1995

        Aku menyandarkan punggungku ke sandaran kursiku. Sesekali, aku mengulangi membaca sambil menimbang-nimbang surat tawaran kerja yang sedang ku pegang. Aku masih sedikit ragu dengan tawaran itu, melihat kondisi kesehatanku belakangan ini. Ditambah lagi, aku harus menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarku. Dan belum tentu, mereka menanggapiku dengan positif.
        Aku menghela nafas pelan. Ya sudahlah tak apa, aku memutuskan sendiri dalam hati. Lagipula, hanya sampai kenaikan kelas, bukan? Tak apa, hanya 1 tahun. Dan semoga saja waktuku cukup..

        *

        Akhirnya, waktuku untuk memulai pengajaran telah tiba. Dengan semangat yang menggebu-gebu, kulajukan sepeda buntutku ke sekolah tempatku mengajar. Aku sedikit gugup karena ini adalah pengalaman pertamaku sebagai wali kelas. Jadi, bagaimanapun caranya, aku harus bisa merubah anak didikku menjadi lebih baik. Bagaimanapun mereka.
        Tunggu dulu. Bagaimanapun mereka? Yah, semoga mereka tidak menyusahkanku.
        15 menit perjalanan, aku sudah sampai di pintu gerbang sebuah Sekolah Menengah Atas. Kelas X1 IPA-3, yaitu kelas yang akan menjadi kelasku mengajar, dengar-dengar adalah kelas dengan rata-rata terburuk dan mayoritas murid yang malas. Mungkin ini adalah sebuah cobaan. Sambil berjalan menuju kelas XI IPA-3, aku terus-terusan memikirkan semua kemungkinan terburuk yang akan terjadi.
        Setelah sampai di depan kelas, kulangkahkan kakiku untuk masuk kedalam kelas. Kelas yang tadinya sangat riuh, tiba-tiba hening sejenak. Semua bola mata itu tertuju kearahku. Tatapan mereka seakan menggambarkan  tanda tanya besar.
        Ku edarkan pandanganku ke seluruh penjuru kelas. Bola mataku menyipit dan terfokuskan ke seorang murid laki-laki yang sedang duduk diatas meja sambil mendengarkan musik dengan headset yang terjuntai dari kedua telinganya. Kulangkahkan kakiku untuk masuk ke kelas dan menaruh tumpukan buku diatas meja guru.
        "Selamat pagi anak-anak,” sapaku sedikit berusaha ceria. Namun, hanya angin berdesau yang menjawab sapaanku. “Nama saya Shanindya Naura Shalika. Kalian bisa panggil saya bu Shanin. Saya guru sekaligus wali kelas kalian yang baru. Semoga kalian bisa berkerja sama dengan saya dan menerima saya dengan baik disini" hanya ada tatapan heran dan kudengar beberapa murid mulai berbisik-bisik tentangku. Aku melengos pelan, lalu kembali sibuk dengan menata buku-bukuku yang tergeletak sembarang diatas meja guru.
        Setelah merapikan meja dan hendak memulai pelajaran, kulirik lagi murid laki-laki yang dengan santainya masih duduk diatas meja. Aku menatapnya heran. "Hei kamu yang duduk diatas meja! kamu tidak tau? saya ada disini, guru kamu sekarang! Kenapa kamu tidak kembali ke tempat dudukmu agar kita mulai pelajaran ini?"